Eceng
gondok atau enceng gondok (Latin:Eichhornia
crassipes) merupakan salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Eceng gondok
memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai
gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah
menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam
dangkal, tanah basah, rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan
air dan sungai. Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh
air yang mengandung nutrien tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat,
dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng
gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di
mana eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat
kandungan garam naik pada musim kemarau.
Eceng gondok dalam perairan menimbulkan banyak efek
negatif, misalnya dapat meningkatkan terjadinya evapotranspirasi (penguapan dan
hilangnya air melalui daun-daun tanaman) karena daun-daun eceng gondok yang
lebar dan pertumbuhannya yang cepat. Selain itu, eceng gondok dapat menghambat
cahaya matahari untuk masuk ke dalam perairan, sehingga akan menyebabkan
menurunnya tingkat kelarutan oksigen di dalam air dan dapat mengganggu
ekosistem perairan tersebut. Serta setelah mati nanti eceng gondok akan turun
ke dasar perairan sehingga akan mempercepat terjadinya pendangkalan dan
mampetnya saluran air. Dan sebenarnya masih banyak lagi efek negatif yang dapat
ditimbulkan, mulai dari mengganggu jalur transportasi laut, mengurangi populasi
ikan, mengurangi nilai keindahan lingkungan perairan, mengakibatkan banjir,
menjadi tempat bersarangnya nyamuk, maupun berebut unsur hara dengan tanaman
budidaya sekitarnya.
Hal-hal tersebut memberi gambaran
kepada masyarakat jika eceng gondok merupakan tumbuhan gulma pengganggu di perairan. Namun,
sebenarnya tumbuhan ini juga memiliki nilai positif apabila kita bisa
memanfaatkannya dengan baik. Dengan kekreativitasan, eceng gondok ini dapat diolah
menjadi barang kerajinan bernilai ekonomi tinggi. Bahkan, kerajinan eceng
gondok ini telah menembus pasar ekspor. Kerajinan ini dapat berupa tas cantik,
hiasan dinding, kotak tisu, tempat sampah, sandal, taplak meja, sarung bantal
kursi, furniture, dompet, serta masih banyak yang lainnya.
Pembuatan
kerajinan eceng gondok ini melalui beberapa proses sederhana. Pertama, eceng
gondok yang baru diambil dari perairan diambil bagian batangnya dan dijemur
selama kurang lebih dua minggu atau hingga kering, kemudian batang yang telah
kering dibentuk lembaran-lembaran kecil. Lembaran batang yang telah kering
inilah yang nantinya dianyam atau dikepang dan dibentuk menjadi kerajinan
sesuai yang diinginkan.
Siapa
sangka eceng gondok yang sering disebut tumbuhan gulma pengganggu perairan ini
dapat menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi di tangan orang-orang kreatif.
Jadi, untuk membuat gebrakan baru misalnya membuat kerajinan tangan dari sumber
daya alam ini dapat berkualitas dan menarik perhatian serta bernilai ekonomi
tinggi, kuncinya adalah kreativitas.
SUMBER
Eceng Gondok. www.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok
Kerajinan Eceng Gondok, Bernilai Ekonomi Tinggi. www.indosiar.com.
Tas Eceng Gondok Diekspor Hingga Amerika. SUARA
MERDEKA, 11 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar