Pages

Rabu, 06 Februari 2013

KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM


            Pengertian lingkungan hidup sebenarnya merupakan matriks fisikal dari pada gugus-gugus sumberdaya alam dalam suatu tatanan dimensi ruang yang terbatas, baik yang meliputi di kawasan perkotaan (urban) maupun di wilayah-wilayah (supra urban). Saat kaca mata dunia telah terbutakan dengan kemewahan dan kemutakhiran teknologi, seolah lingkungan yang dulu asri dan membawa ketenangan telah terabaikan. Keadaan lingkungan yang kita inginkan adalah lingkungan yang membawa ketenangan dan keserasian dengan aktivitas kita sebagai manusia. Dapat kita saksikan sekarang ini, kerusakan lingkugan dan ekosistem telah terjadi di banyak sektor dan ruang lingkup. Baik di lingkungan pedesaan dan tentunya di lingkungan perkotaan yang sudah jelas menjadi faktor terbesar penyebab kerusakan tersebut. Kerusakan lingkungan dan sumberdaya alam yang telah terjadi meliputi : kerusakan hutan, keruskan daerah aliran sungai, kehilangan biodiversity, erosi tanah/lahan yang berlebihan, proses penangkapan ikan yang berlebihan dan caranya yang salah, pencemaran udara, dan lain-lain.
            Permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi merupakan tantangan bagi umat manusia untuk tetap menjaga dan melestarikan bumi ini tanpa adanya efek negatif yang akan timbul yang diakibatkan kegiatan manusia sendiri. Namun, masalah sekarang ini yang dapat diamati adalah ketidaksadaran manusia dalam menjaga lingkungannya mulai dari hal yang kecil seperti membuang sampah pada sebenar-benarnya tempat. Langkah kecil ini mungkin akan mulai menumbuhkan kesadaran kita akan kecintaan terhadap lingkungan hidup.
            Selain keadaan lingkungan di sekitar kita yang terabaikan, sumber daya alam yang selama ini menjadi inti penghidupan manusia juga terabaikan dalam pemanfaatannya. Proses pemanfaatan sumber daya alam yang dijalankan belum sepenuhnya memperhatikan segala etika dan peraturan yang telah ditetapkan dalam pemanfaatan tersebut. Beberapa contoh yang kita ketahui adalah eksploitasi tambang emas yang berlebihan. Penggalian di lahan pertambangan terus saja dilakukan tanpa mempertimbangkan kerusakan lingkungan sekitarnya. Misalnya penggalian tambang emas yang terjadi di Papua oleh PT Freeport Indonesia. Penggalian yang semakin dalam dan meluas telah merusak dan menggangu kesinergisan ekosistem di lingkungan tersebut. Dan salah satu ekosistem yang hancur tersebut adalah ekosistem hutan. Hutan merupakan habitat bagi ribuan flora dan fauna dan merupakan pusat keanekaragaman hayati. Selain hutan, kerusakan juga bisa kita lihat di lingkungan perairan atau laut. Contohnya adalah terumbu karang. Terumbu karang yang indah merupakan tempat bagi berbagai jenis ikan, hewan dan organisme lainnya. Namun, sekarang terumbu karang di Indonesia khususnya telah banyak mengalami kerusakan. Kerusakan yang terajdi ternyata akibat ulah manusia itu sendiri. Mereka melakukan cara penangkapan ikan yang salah (illegal fishing), misalnya dengan pengeboman, pemakaian racun, dan lain-lain.
            Masih banyak contoh kerusakan yang terjadi terhadap lingkungan sekitar kita. Bila kita amati, semua kerusakan yang terjadi itu disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor manusia dan faktor alamiah, baik karena pengaruh hewan, tumbuhan, keadaan alam, dan lainnya. Tapi kebanyakan semua itu terjadi tidak lain dan tidak bukan karena ulah manusia. Manusia memiliki hak untuk memanfaatkan kekayaan alam sebagai anugerah Tuhan YME. Namun, terkadang manusia lupa akan kewajibannya menjaga, merawat, serta melestarikan kekayaan alam tersebut. Karena keserakahannya pun manusia akan melakukan apapun demi tercapainya tujuan yang ia inginkan.
            Penanganan dan pengendalian kerusakan pun mulai banyak digalakan. Konsep Go Green misalnya, suatu konsep yang disusun untuk terciptanya bumi yang hijau dan bebas polusi dan pencemaran lainnya. Konsep ini diharapkan mampu memperbaiki keadaan lingkungan dan bumi yang sudah rusak ini. Penerapan konsep tersebut tidaklah mudah, membutuhkan partisipasi dari semua kalangan, mulai dari  kalangan atas (pemerintah, petinggi negara, pengusaha dan lainnya) hingga kalangan masyarakat biasa. Konsep ini telah bergulir selama beberapa tahun, namun hasilnya belum semua kalangan masyarakat sadar dan menerapkan konsep yang dirasa akan mengubah keadaan bumi ini.
            Beberapa tahun ke belakang, kita telah dihadapkan dengan suatu keadaan bumi yang tidak jelas cuaca dan iklimnya, yaitu pemanasan global (global warming). Pemanasan global telah menyebabkan perubahan cuaca yang ekstrim khususnya di Indonesia. Pergantian musim di Indonesia sekarang ini berjalan tidak teratur. Sehingga menyulitkan petani dalam bercocok tanam misalnya.
            Masalah ini harus kita atasi bersama. Walaupun tidak secara langsung megubah dan menghentikan masalah ini, setidaknya kita telah mencoba untuk mengurangi dampak dan efek dari pemanasan global. Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam penanganan dampak pemanasan global, diantaranya :
1.      Hemat dalam penggunaan energi listrik. Setiap hari kita menggunakan energi listrik, dan mungkin kita tidak pernah menghitung berapa kilo watt listrik yang kita gunakan tiap harinya. Apalagi sekarang ini hampir semua alat yang mempermudah dalam aktivitas hidup manusia telah memanfaatkan energi listrik. Kita telah dimudahkan dan dimanjakan dengan alat-alat yang canggih dan bersumber energi listrik. Padahal energi listrik adalah faktor yang cukup besar yang mengakibatkan pemanasan global. Saatnya kita menghemat penggunaan energi listrik.
2.      Melakukan penghijauan (reboisasi). Dalam skala kecil kita dapat menciptakan penghijauan di lingkungan rumah kita. Misalnya banyak menanam tanaman dalam pot, menanam pohon yang mempunyai daya serap air yang cukup besar dan lainnya. Dan dalam skala besarnya, kita melakukan penghijauan hutan yang telah gundul. Namun, untuk menjadikan hutan yang hijau kembali butuh waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, saat melakukan penebangan satu pohon maka kita harus menanam kembali seribu pohon sebagaimana program pemerintah.
3.      Mengurangi kadar karbondioksida di udara. Cara ini bisa kita lakukan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor setiap hari. Karena produksi karbondioksida dari kendaraan bermotor sangatlah besar. Menghemat dalam penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, kita bisa menanam pohon di sekitar rumah untuk menciptakan iklim lingkungan yang sejuk dan rindang.
            Masih banyak cara yang dapat kita lakukan dalam mengurangi dampak pemanasan global dan kerusakan lingkungan lainnya. Mulailah dari hal yang kecil untuk melakukan perubahan besar untuk terwujudnya bumi yang hijau dan asri. Kesadaran akan kerusakan lingkungan dan rasa tanggung jawab terhadap kerusakan ini adalah modal awal untuk melakukan perubahan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar