[Unpad.ac.id, 21/03/2013] Penyakit Systemic
Lupus Erythrmatosus adalah gangguan
kronis pada sistem imun/pertahanan tubuh. Terdapat lebih dari 5 juta orang
penderita lupus atau dikenal dengan odapus, dan 300.000 diantaranya terdapat di
Indonesia. Penyebab penyakit mematikan ini belum diketahui pasti. Namun menurut
penelitian, paparan sinar matahari akibat global warming adalah pencetus timbulnya lupus.
Sebagai
bentuk kepedulian untuk menekan pertumbuhan penyakit lupus, sekaligus bentuk
upaya melestarikan lingkungan, pada tanggal 14 Maret 2013 lalu digelar Lupus
Save The Earth (LSTE) di Taman Arboretum Unpad. Acara ini dilaksanakan atas
kerjasama Himpunan Biologi (Himbio) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA) Unpad, tim Forgift (Salah satu finalis Program Kreativitas
Mahasiswa Kewirausahaan dalam ajang PIMNAS 2012 sekaligus top 10 pada ajangGreenpreunership
Challenge Competetition ” Switch your Business into Green” yang diselenggarakan oleh UNESCO Youth Desk
2012 lalu), dan lembaga nirlaba peduli lupus Syamsi Dhuha Foundation (SDF).
Acara ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Lupus
Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Mei.
Acara LSTE ini dibuka oleh Pembantu Dekan III FMIPA Unpad, Budi
Irawan, S.Si., M.Si dan dilanjutkan dengan kegiatan inti. Kegiatan utama LSTE
adalah Talkshow Lupus dengan pembicara dr. Shiane Hanako dan Talkshow Lingkungan Hidup yang disampaikan oleh dosen
Program Studi Biologi FMIPA sekaligus pembina Arboretum Unpad, Drs. Joko
Kusmoro, MP. Selain itu juga dilakukan sesi sharing dari praktisi lingkungan hidup, Iwan Irawan
yang menunjukan kepeduliannya dengan memungut dan mengumpulkan biji-bijian dari
tempat sampah untuk disemaikan dan ditanam kembali.
Penyerahan bibit pohon dari Syamsi Dhuha
Foundation kepada Pembantu Dekan FMIPA Unpad, Budi Irawan, S.Si., M.Si. *
Acara
kemudian dilanjutkan dengan penanaman biji yang telah terkumpul dan secara
simbolis dilakukan penyerahan pohon berkayu keras eksotis kelas dunia yang akan
ditanam di Arboretum Unpad. Pohon tersebut yaitu Caesalpinea ferea (brazilian iron wood), Eusideroxilon
zwagery (Kayu ulin), Messua ferea (Naga sari-ceylon iron wood), Diospyros Celebica (Makassar ebony), dan Dillenia
indica (Kayu sempur).
Bank Pohon
Di
penghujung acara, dilakukan penandatanganan kerja sama antara SDF dengan
Forgift dan Himbio Unpad untuk membuat “Bank Pohon” yang akan berlokasi di
Arboretum Unpad. Program ini merupakan program kerja sama jangka panjang
yang meliputi penanaman biji, perawatan dan pemeliharaan hingga biji tersebut
bisa tumbuh menjadi pohon.
“Dalam
Bank Pohon, aspek yang ditekankan tidak hanya mengenai cara menanam pohon
tetapi juga bagaimana merawat dan memelihara pohon. Untuk itu penting
diperkenalkan kepada para peserta mengenai filosofi menanam dan peranan pohon
dalam keseharian kita sebagai manusia,” tutur Joko. Sistem Bank Pohon yang
dilakukan secara berkelanjutan kemudian dapat menjadi salah satu alternatif
pemberdayaan ekonomi bagi Odapus kurang mampu nantinya.
Selain
itu, melalui kegiatan LSTE, diadakan pula kerja sama antara Forgift dan SDF
untuk membantu dan memfasilitasi Odapus kurang mampu dalam meningkatkan
penghasilan dan kesejateraan hidupnya melalui kegiatan green-sociopreunership, yaitu pelatihan pembuatan “Green Product”, produk ramah
lingkungan berbasis Herbarium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar